Ini Dia 5 Bisnis Kaesang yang Bangkrut, dari F&B hingga Clothing!

29 Agu 2024, 17:28 WIB

Kaesang Pangarep. (IDN Times/Larasati Rey)

Mungkin beberapa di antara kamu sudah mengetahui bahwa sebelum terjun ke dalam dunia politik, anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Kaesang Pangarep dikenal dengan berbagai bisnis kreatifnya. Namun, dunia bisnis tak pernah lepas dari pasang surut, hal ini pun dialami oleh Kaesang Pangarep.

Ya, beberapa di antara bisnis yang dirintis Kaesang dikabarkan mengalami kebangkrutan. Kebanyakan bisnis milik Kaesang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B).

Lantas, apa saja bisnis Kaesang yang bangkrut tersebut? Berikut IDN Times telah merangkum daftar 5 bisnis Kaesang yang tutup, di antaranya yaitu:

1. TERNAKOPI

gerai ternakopi milik Kaesang (Instagram/@ternakopi.id)

Ternakopi adalah usaha milik Kaesang yang dirintis bersama kakaknya, Gibran Rakabuming, yang kini terpilih sebagai Wakil Presiden RI untuk periode 2024-2029. Namun sayangnya, bisnis ini terpaksa ditutup karena kurangnya minat dari masyarakat.

Padahal sebelum adanya pandemi Covid-19, Ternakopi telah membuka sebanyak 40 gelar yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

2. Goola

salah satu minuman Goola milik Kaesang (Instagram/@goola_id)

Masih dalam bidang F&B, bisnis Kaesang yang bangkrut berikutnya adalah Goola, yakni usaha minuman tradisional Indonesia dalam kemasan yang lebih modern, salah satu contohnya adalah es doger. Awalnya, bisnis ini merupakan milik Gibran, namun kemudian diserahkan kepada Kaesang.

Namun, tampaknya saat ini bisnis Goola milik Kaesang sudah tidak aktif lagi. Hal ini terlihat dari unggahan terakhir di akun Instagram Goola (@goola_id) yang tercatat pada 7 November 2020. Banyak warganet juga mempertanyakan keberadaan bisnis ini.

3. Siap Mas!

produk keripik dari brand Siap Mas! Kaesang (Instagram/@siapmas)

Siap Mas adalah bisnis yang didirikan Kaesang dengan menawarkan minuman dan makanan ringan seperti Ngedrink dan Kemripik, yang tersedia di berbagai minimarket.

Sayangnya, sama seperti bisnis Kaesang yang bangkrut sebelumnya, brand ini terlihat sudah tidak berjalan lagi. Terakhir kali media sosialnya diperbarui pada 3 Oktober 2020, dan produk-produk Siap Mas! sudah jarang ditemukan di minimarket.

4. Sang Javas

Kaesang mengenakan produk baju Sang Javas miliknya (Instagram/@sangjavas)

Beralih dari bisnis F&B, Kaesang juga mencoba bisnis clothing yang diberi nama Sang Javas. Ia menawarkan pakaian dengan desain kaos bergambar kecebong. Saat pertama kali diperkenalkan, merek ini berhasil menarik perhatian banyak orang di media sosial.

Menurut Kaesang, gambar kecebong di bagian depan kaos terinspirasi dari perilaku pengguna media sosial. Di Indonesia, istilah "cebong" digunakan untuk menyebut pendukung setia Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014.

Bisnis ini juga tampaknya sudah tidak aktif lagi, karena unggahan terakhir di akun Instagram SangJavas (@sangjavas) adalah pada 17 Agustus 2020.

5. Madhang

poster aplikasi Madhang Kaesang(Instagram/@madhang.id)

Tak menyerah untuk mencoba bisnis di bidang lainnya, Kaesang meluncurkan aplikasi Madhang pada 11 Desember 2017 untuk menghubungkan ibu-ibu yang ahli memasak dengan para pembeli. Aplikasi ini diklaim berhasil membantu banyak ibu rumah tangga menjadi lebih mandiri secara finansial.

Lagi dan lagi, sayangnya usaha yang bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro Semarang ini kini sudah tidak beroperasi. Pada unggahan terakhirnya pada 22 Februari 2022, banyak pengguna yang bertanya-tanya tentang keberadaan aplikasi tersebut.

Itu dia beberapa bisnis Kaesang yang bangkrut, mulai dari usaha di bidang F&B, hingga pakaian dan aplikasi. Dari daftar bisnis Kaesang yang pernah ada, dapat dilihat bahwa dunia kuliner menjadi fokus utama usahanya.

Tetapi di tengah persaingan yang ketat dan perubahan tren konsumen yang semakin beragam, membuat tidak semua bisnis Kaesang bertahan.

Bagaimana menurutmu tentang perjalanan bisnis Kaesang? Apakah kegagalan beberapa usahanya menjadi bukti bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari nama besar, atau justru membuktikan bahwa persaingan bisnis semakin ketat? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar, ya!

Penulis: Muti’ah Nur Rahmah