4 Jenis Order dalam Forex yang Wajib Dipahami Pemula

Intinya sih...
Market order memungkinkan trader membeli dan menjual mata uang pada harga pasar saat itu juga, ideal untuk situasi pasar yang bergerak cepat.
Limit order memungkinkan pembelian mata uang pada harga tertentu yang lebih baik dari harga pasar saat ini, cocok untuk strategi jangka panjang.
Stop order digunakan untuk memproteksi posisi dari kerugian yang lebih besar, dengan menutup posisi secara otomatis saat harganya menyentuh batas kerugian tertentu.
Dalam dunia trading forex ternyata pemahaman terkait jenis-jenis order merupakan hal penting untuk bisa membantu dalam mengambil setiap keputusan dengan tepat. Order dalam forex merupakan instruksi yang diberikan oleh trader kepada broker untuk dapat membeli dan juga menjual mata uang dalam kondisi tertentu.
Dengan memahami jenis-jenis order, maka kamu bukan hanya bisa mengatur strategi dengan lebih baik, namun juga bisa meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi. Setiap jenis order memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda, sehingga simaklah beberapa jenis order berikut ini yang tentunya wajib dipahami oleh para pemula.
1. Market order
Market order merupakan jenis order paling sederhana dan langsung, yaitu dimana para trader dapat membeli dan juga menjual mata uang pada harga pasar saat itu juga. Order ini dieksekusi seketika dan sangat cocok digunakan pada saat kamu ingin langsung masuk atau keluar dari pasar tanpa harus menunggu di harga tertentu.
Dikarenakan eksekusinya cepat, maka market order ideal untuk situasi pasar yang bergerak cepat atau pada saat kamu memang tidak ingin kehilangan peluang. Namun, tetap harus berhati-hati dengan kemungkinan slipage, yaitu perbedaan antara harga yang diinginkan dan juga harga aktual pada saat eksekusi.
2. Limit order
Limit order memungkinkanmu untuk bisa membeli dan juga menjual mata uang pada harga tertentu yang lebih baik dari harga pasar saat ini. Order tersebut tidak akan dieksekusi sampai harga mencapai level yang telah kamu tentukan sebelumnya.
Contohnya jika kamu ingin membeli mata uang ketika harga turun ke level tertentu, maka kamu bisa menggunakan limit buy order. Jenis order ini sangat berguna untuk para trader yang memiliki strategi jangka panjang dan ingin masuk ke pasar pada harga terbaiknya, sehingga tidak sampai mengalami kerugian.
3. Stop order
Stop order atau stop loss order kerap digunakan untuk memproteksi posisi dari kerugian yang lebih besar, yaitu dengan cara menutup posisi secara otomatis pada saat harganya menyentuh batas kerugian tertentu. Ini merupakan strategi pengendalian risiko yang sangat penting dalam trading forex agar tidak sampai mengalami kerugian besar.
Contohnya jika kamu membeli pasangan mata uang dan memang ingin membatasi kerugian apabila harganya turun, maka kamu bisa menempatkan stop order di bawah harga beli. Pada saat harga menyentuh titik tersebut, maka posisi otomatis akan ditutup, sehingga kerugian pun dapat diminimalisir secara optimal.
4. Stop limit order
Stop limit order merupakan kombinasi dari stop order dan juga limit order, yaitu setelah harga menyentuh level stop, maka order berubah menjadi limit order dan hanya akan dieksekusi pada harga tertentu saja. Jenis order ini akan memberikan lebih banyak kendali terhadap harga eksekusi jika dibandingkan dengan stop order biasa.
Ada risiko bahwa order tidak akan tereksekusi jika harga pasar tidak mencapai atau pun melewati batas limit yang telah ditentukan. Ini membuat stop limit order lebih cocok untuk para trader yang memang mempertimbangkan soal harga eksekusi, namun kurang cocok pada saat pasar bergerak terlalu cepat dari prediksi.
Memahami berbagai jenis order dalam forex ternyata merupakan langkah penting untuk membangun strategi trading yang efektif dan terencana. Bagaimana pun juga setiap jenis order memiliki keunggulan dan resikonya masing-masing, sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jadikan setiap keputusan trading lebih terarah dengan cara memanfaatkan jenis order yang sesuai dengan kondisi pasar atau kebutuhan!