Laba BSI Tembus Rp3,74 Triliun hingga Pertengahan 2025

- Kinerja keuangan BSI tumbuh di hampir semua indikator utama, termasuk aset, DPK, pembiayaan, NPF, CASA, dan laba bersih.
- Pertumbuhan kinerja didukung oleh digitalisasi dan jaringan distribusi yang kuat, dengan peningkatan pengguna aplikasi mobile banking dan layanan fisik.
- BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba double digit di tengah perlambatan industri perbankan pada 2025.
Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja positif hingga kuartal II-2025. Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp3,74 triliun atau tumbuh 10,21 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Alhamdulillah pada kuartal II-2025 ini, laba Bank Syariah Indonesia tumbuh double digit atau 10,21 persen," kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam paparan kinerja secara daring, Senin (22/9/2025).
1. Kinerja keuangan hingga kuartal II-2025

Jika dilihat lebih rinci, kinerja keuangan BSI pada Juni 2025 menunjukkan pertumbuhan di hampir seluruh indikator utama. Aset perseroan naik 10,97 persen menjadi Rp401 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) turut meningkat 8,83 persen menjadi Rp323 triliun, sementara pembiayaan tumbuh 13,93 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp293 triliun.
Rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 1,87 persen, membaik 0,12 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Current Account Saving Account (CASA) juga mencatat pertumbuhan 8,35 persen menjadi Rp199 triliun. Adapun laba bersih perseroan tumbuh 10,21 persen menjadi Rp3,74 triliun.
2. Digitalisasi dan jaringan jadi penopang pertumbuhan
Pertumbuhan kinerja BSI pada kuartal II 2025 juga ditopang oleh penguatan digitalisasi dan jaringan distribusi. Jumlah pengguna aplikasi Byond Mobile Banking tercatat sebanyak 4,49 juta atau tumbuh 126 persen sejak Desember 2024 hingga Juni 2025.
Fasilitas layanan fisik turut bertambah dengan jumlah ATM/CRM mencapai 5.499 unit atau naik 108 persen dibandingkan Juni tahun lalu.
Dari sisi transaksi elektronik, Electronic Data Capture (EDC) telah digunakan oleh 24 ribu merchant atau meningkat 900 persen secara tahunan. Sementara itu, layanan QRIS mencatat 533 ribu merchant atau naik 49 persen yoy.
Kemudian layanan Bewize sebagai cash management solution BSI telah digunakan oleh 32 ribu user atau tumbuh 46 persen yoy.
Di sisi distribusi, jumlah nasabah BSI mencapai 22 juta atau tumbuh 7,94 persen yoy. Jaringan outlet terdiri dari 1.039 kantor cabang dan cabang pembantu, didukung oleh 122 ribu agen BSI yang tumbuh 20,32 persen YoY. Jumlah nasabah prioritas mencapai 71 ribu atau naik 10 persen yoy.
"Ini tadi kita sebut bahwa kinerja BSI tumbuh sustain hingga kuartal II-2025 dengan laba tumbuh double digit 10,21 persen," paparnya.
3. Laba tetap tumbuh di tengah perlambatan industri

Direktur Keuangan BSI Ade Cahyo Nugroho menyampaikan pihaknya bersyukur atas capaian kinerja sepanjang semester I-2025 yang berhasil mencatatkan pertumbuhan laba double digit.
Di tengah tren perlambatan pertumbuhan laba yang dialami sebagian besar industri perbankan pada 2025, BSI mampu membukukan pertumbuhan lebih dari 10 persen.
"Hampir semua bank di tahun 2025 ini mengalami penurunan atau minimal perlambatan dari sisi pertumbuhan laba, tapi BSI bersyukur di semester 1 ini kita tetap bisa tumbuh lebih daripada 10 persen," tambahnya.