Layanan Bullion Bank Bakal Digenjot di BSI International Expo 2025
- BSI melaporkan bisnis emas mengalami pertumbuhan signifikan sejak diresmikan. Volume transaksi mencapai 5,95 ton dengan pertumbuhan BSI emas melalui BYOND by BSI di atas 100 persen secara month to date.
- BSI International Expo menargetkan transaksi di atas Rp290 miliar. Acara tersebut dirancang dengan tiga konten utama, yakni seminar dan kerja sama strategis, business matching UMKM, dan hiburan yang akan dikemas menarik.
Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI akan kembali menggelar BSI International Expo 2025. Dalam acara tahunan itu, BSI akan menggenjot promosi layanan bank emas (bullion bank) yang sudah dijalankan sejak 26 Februari 2025, di mana BSI menjadi bank pertama yang memiliki layanan bullion bank di Indonesia.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna mengatakan, bisnis bank emas sejalan dengan pengembangan Islamic ecosystem yang dilakukan perusahaan.
"Expo ini akan menghadirkan berbagai produk dan layanan inovatif BSI, juga menjembatani rantai ekosistem ekonomi halal dari hulu hingga hilir dengan sentuhan user experience. Nanti akan ada beragam kejutan dari BSI,” ujar Anton dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (23/6/2025).
1. Pertumbuhan bisnis emas capai 100 persen
BSI melaporkan bisnis emas mengalami pertumbuhan signifikan sejak diresmikan. Per posisi April 2025, emas kelolaan BSI mencapai 18,34 ton terdiri atas BSI emas melalui BYOND 0,83 ton, gadai emas 7,3 ton dan cicil emas 10,2 ton.
Adapun volume transaksi mencapai 5,95 ton yang terdiri atas BSI Emas melalui BYOND by BSI 1 ton dan cicil emas 4,8 ton. Pertumbuhan BSI emas melalui BYOND by BSI di atas 100 persen secara month to date.
2. Targetkan transaksi business matching Rp290 miliar
BSI International Expo yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 26-29 Juni mendatang dirancang dengan tiga konten utama, yakni seminar dan kerja sama strategis, business matching UMKM, dan hiburan yang akan dikemas menarik. Untuk business matching, BSI menargetkan bisa mencetak transaksi di atas Rp290 miliar pada tahun ini.
"Nah kemudian untuk tahun ini, kita berharap bahwa untuk business matching dari UMKM binaan BSI dengan international potential buyer, sepanjang expo yang kita targetkan transaksi bisnis matching-nya di angka sekitar Rp290 miliar," tutur Anton.
3. BSI targetkan pertumbuhan DPK
BSI melaporkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari segmen Islamic ecosystem mencapai Rp13 triliun, tumbuh 12,81 persen year to date (ytd). Selain itu, segmen pendidikan Islam jenjang SD Sekolah Menengah hingga perguruan tinggi juga menyokong pertumbuhan 10,20 persen (ytd), dengan outstanding Rp4 triliun.
Adapun socio bisnis dan organisasi Islam tumbuh 24,56 persen dengan pencapaian Rp5 triliun, serta penempatan dana dari travel haji khusus serta layanan Kesehatan Islam mencapai Rp3,2 triliun. Di luar dana dari travel haji, BSI mengelola tabungan haji dengan outstanding saat ini Rp14 triliun atau sebanyak 5,8 juta rekening.
Pelaksanaan BSI International Expo tahun lalu berhasil mencatatkan total transaksi Rp2,4 triliun. Harapannya, tahun ini jumlah transaksi bisa tumbuh lagi, begitu juga dengan perolehan DPK.
"Nah di tahun ini kita akan coba jauh lebih besar lagi dari angka yang kita bisa capai di tahun lalu. Ya caranya gimana? Tadi itu kita lakukan proses kurasinya lebih awal. Kemudian juga produk-produk kita kurasi juga kan kurang lebih match dengan para kliennya dan juga kontak kliennya lebih awal, dan sebagainya," ujar Anton.
