OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp3,3 Triliun Sepanjang 2022

Jakarta, IDN Times - Bank OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp3,3 triliun sepanjang tahun 2023. Laba tersebut tumbuh 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy).
Adapun laba bersih perseroan pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp2,52 triliun.
“Kinerja positif dan berkelanjutan Bank OCBC NISP tidak terlepas dari dukungan semua pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk dapat menjadi mitra perbankan," ucap Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja dalam konferensi pers RUPST Bank OCBC NISP di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
1. Pendapatan bunga bersih OCBC NISP naik kerek pertumbuhan laba bersih

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank OCBC NISP, Hartati mengatakan pertumbuhan laba bersih perseroan sebesar 32 persen didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14,4 persen (yoy), dari Rp7,6 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp8,74 triliun pada tahun 2022.
"Dan juga beban cadangan kerugian penurunan nilai yang turun 25 persen di 2022. Karena kondisi perekonomian membaik, jadi kualitas kredit bisa terjaga baik, sehingga pencadangannya juga turun dibandingkan tahun sebelumnya," tutur Parwati.
2. Aset OCBC NISP tumbuh 11 persen sepanjang 2022

Bank OCBC NISP juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11 persen (yoy) menjadi Rp238,5 triliun pada 2022. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) pada akhir tahun 2022 mencapai Rp176 triliun, dengan komposisi 55 persen terdiri dari giro dan tabungan, serta 45 persen merupakan deposito.
Selain itu, penyaluran kredit Bank OCBC NISP naik 14 persen (yoy), yang didukung oleh penyaluran kredit segmen business banking yang tumbuh 13 persen (yoy), dan retail banking tumbuh sebesar 16 persen (yoy). Salah satu faktor pendukung kenaikan di retail banking adalah pertumbuhan kredit konsumer sebesar 24 persen pada 2022.
Perbaikan permintaan kredit itu mendorong peningkatan Loan to Deposits Ratio (LDR) menjadi 77,2 persen pada akhir tahun 2022.
Adapun tingkat NPL Gross (Kredit Bermasalah Bruto) berada di level 2,4 persen. Penyisihan Kerugian Kredit terhadap Kredit Bermasalah Bruto berada pada level di atas 200 persen.
3. OCBC NISP umumkan jajaran Dewan Komisaris yang baru

RUPT OCBC NISP juga mengumumkan perubahan susunan Dewan Komisaris, di mana Nicholas Tan diangkat sebagai Komisaris Independen.
Dengan demikian, berikut daftar Dewan Komisaris dan Direksi OCBC NISP terbaru:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris, Pramukti Surjaudaja
Komisaris, Lai Teck Poh
Komisaris Independen, Jusuf Halim
Komisaris Independen, Betti S. Alisjahbana
Komisaris Independen, Kwan Chiew Choi
Komisaris Independen, Nicholas Tan.
Dewan Direksi
Presiden Direktur, Parwati Surjaudaja
Direktur, Emilya Tjahjadi
Direktur, Hartati
Direktur, Joseph Chan Fook Onn
Direktur, Ka Jit
Direktur, Lili S. Budiana.
RUPST itu juga menetapkan pengangkatan kembali Muhammad Anwar Ibrahim sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah, dan Mohammad Bagus Teguh Perwira
sebagai Anggota.