Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalin kerja sama dengan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) untuk mendorong pengembangan sustainable finance di Indonesia.

Untuk membahas tindak lanjut pengembangan Sustainable Finance dalam Forum COP26 serta MoU antara OJK dan OECD, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menghadiri undangan OECD di Paris, Prancis.

1. Pertemuan dilakukan di Kantor Pusat OECD

Founder Sonjo Rimawan (kiri) menerima penyaluran bantuan OJK untuk penanganan COVID-19 di Shelter Tangguh COVID-19 RS Patmasuri, Panggungharjo, Sewon, Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu (21/07/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

OJK menyebut dalam kunjungan itu Wimboh ditemani oleh Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo serta Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Agus Edy Siregar.

Menurut OJK, pertemuan dengan Tim Sustainable Finance, Tim Financial Inclusion, Tim Corporate Governance, dan Tim Blended Finance dilakukan di Kantor Pusat OECD, Paris, pada 19-20 Mei 2022.

“Delegasi OJK disambut oleh Carmine Di Noia, Director for Financial and Enterprise Affairs OECD,” menurut pernyataan OJK, Jumat (27/5/2022).

2. Kerja sama antara OJK dan OECD penting

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso (tengah) saat peresmian Bank Wakaf Mikro OJK di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (9/1). Dok. OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY

OJK mengatakan kerja sama antara OJK dan OECD penting karena ke depan OECD akan menjadi ujung tombak dalam pengembangan sustainable finance, peningkatan financial inclusion dan percepatan penerapan blended finance di dunia.

“Selain itu, pengaturan market conduct juga akan berperan penting dalam pengembangan sektor jasa keuangan sekaligus melengkapi kerangka pengaturan prudensial,” katanya.

3. OJK akan terus meningkatkan kerja sama dengan OECD

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

OJK juga mengatakan akan terus meningkatkan kerja sama dengan OECD terutama dalam pengembangan sustainable finance dan blended finance serta peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.

“Salah satunya dengan penempatan pegawai OJK dalam rangka merumuskan strategi transisi energi bersama OECD,” jelasnya.

Editorial Team