5 Pelajaran Investasi Saham dari Pengalaman Warren Buffet

Warren Buffet merupakan investor sukses bahkan menurut majalah Forbes, Warren Buffet dinobatkan menjadi orang terkaya ke-6 di dunia. Namun, banyak orang tidak tahu bahwa dia pernah mengalami kesalahan melakukan investasi saham. Meski begitu, Warren Buffet dapat menemukan hikmah atau manfaat dari pengalaman berinvestasi.
Warren Buffet telah lama terjun di dunia investasi. Kekayaan yang dia dapatkan tidak dengan cara mudah, melainkan melalui proses berupa pengalaman puluhan tahun yang bisa diambil pelajaran. Disarikan dari Buku Bijak Warren Buffett Cara Kaya ada Investor Dunia karya Rana Kinasih, berikut lima pelajaran investasi dari pengalaman investasi saham Warren Buffet. Simak poin-poin di bawah ini, ya!
1. Kesabaran adalah aset berharga

Pengalaman pertamanya dalam investasi adalah ketika berumur 11 tahun, dia membeli enam saham perusahaan Cities Service Prefered yang bernilai 38 dolar AS per sahamnya. Pada suatu hari harga saham Cities Service Prefered mengalami penurunan, menjadi 27 dolar AS per saham. Meskipun demikian, Warren Buffet tetap menyimpan saham tersebut sampai batas harga 40 dolar AS per saham.
Karena merasa mendapatkan laba sejumlah 2 dolar AS, akhirnya saham Cities Service Prefered dijual oleh Warren Buffet di pasar modal. Namun, di lain waktu saham Cities Service Prefered mengalami kenaikan harga sampai 200 dolar AS per sahamnya. Oleh karena pengalaman itu, Warren Buffet merasa menyesal atas sikapnya yang tergesa-gesa menjual surat berharga Cities Service Prefered.
Pengalaman Warren Buffet mengajarkan kita, penting untuk memiliki sifat sabar dalam berinvestasi saham. Dengan bersabar akan mencegah penyesalan di kemudian hari karena didasari atas pertimbangan yang sudah diperhitungkan dan analisis yang sudah dilakukan.
2. Jangan terlalu optimistis

Pada 2008, Warren Buffet sangat optimistis mendapatkan profit dari saham Conoco Philips yang dianggap oleh dia sebagai perusahaan energi yang memiliki prospek cerah di masa depan sehingga diambilah keputusan perlu membeli surat berharga Conoco Philips meskipun dengan nilai harga tinggi.
Pada suatu hari saham tersebut mengalami penurunan harga yang merosot tajam, mengakibatkan Investor peraih anugerah Medal of Freedom dari Presiden Barrack Obama ini mengalami kerugian.
Pelajaran yang dapat kita petik, adalah terlalu optimistis meraih sukses investasi tanpa didasari pertimbangan dan analisis teknikal dan fundamental hanya akan mendatangkan kerugian dan penyesalan di kemudian hari.
3. Ambil keputusan dengan segera

Pengalaman berinvestasi saham dari Warren Buffet selanjutnya, yaitu ketika perusahaan yang dipimpinnya yaitu Berkshire Hathaway menyimpan uang sebesar 415 juta dolar AS saham di perusahaan ritel bernama Tesco. Pada 2014, harga saham Tesco tersebut mengalami penurunan harga yang drastis, karena terjadi manipulasi laporan keuangan, lebih tepatnya penggelembungan profit atau laba perusahaan oleh oknum karyawan.
Meskipun Warren Buffet sudah mengetahui akar masalah penurunan harga saham Tesco, dia tidak segera mengambil keputusan menjual saham di pasar. Akibatnya, perusahaan yang dipimpinnya Berkshire Hathaway mengalami kerugian.
Jadi pelajaran yang bisa kita ambil, ketika ada indikasi masalah internal perusahaan penerbit saham yang sulit ditoleransi, seperti penggelapan dana perusahaan, manipulasi laporan keuangan atau korupsi maka segera ambil keputusan menjual saham di pasar agar meminimalisir kerugian.
4. Membiarkan emosi menguasai diri

Pada 1964, sebenarnya Warren Buffet tidak banyak memiliki saham kepemilikan Berkshire Hathaway. Namun, pada suatu hari Warren Buffet merasa dicurangi oleh investor Seabury Stanton, sehingga dirinya merasa harus masuk kepengurusan Berkshire Hathaway dengan cara membeli saham Berkshire Hathaway dalam jumlah banyak.
Sampai pada 2010, Warren Buffet memberikan pernyataan, "Berinvestasi saham di Berkshire Hathaway merupakan kekeliruan terbesar yang sudah saya lakukan."
Jadi, hikmah yang bisa kita pelajari adalah ketika mengambil keputusan penting, maka harus didasari pertimbangan yang logis dan penuh perhitungan bukan didasarkan atas luapan emosi atau amarah karena merasa sakit hati.
5. Menjual saham di saat kehancuran pasar bukan ide baik

Pada 2020, Warren Buffet melakukan penjualan kepemilikan saham perusahaan penerbangan, yaitu Delta Air Lineas, American Airlines Group, Southwest Airlines dan United Airlines Holdings dengan harga murah. Keputusan terpaksa dilakukan karena terjadi penurunan harga saham perusahaan tersebut dari 45 persen sampai 70 persen akibat pembatasan mobilitas manusia di Amerika, dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Namun, pada tahun yang sama justru harga saham maskapai tersebut mengalami kenaikan nilai harga, sehingga membuat Warren Buffet perlu membeli lagi saham perusahaan penerbangan meskipun dengan harga yang mahal. Akibatnya, pemilik mayoritas saham Berkshire Hathaway ini menerima kerugian yang terbilang tidak sedikit.
Dari pengalaman Warren Buffet, kita belajar bahwa menjual saham di saat kondisi pasar sedang tidak baik-baik saja bukan hal yang bijaksana dan justru berpotensi mendatangkan kerugian di masa depan.
Dari beberapa pengalaman tersebut, kita menerima banyak pelajaran bermanfaat mengenai perjalanan investasi salah satu investor tersukses, yakni Warren Buffet. Dia sudah menunjukan bahwa mengalami kesalahan yamg berujung kerugian investasi merupakan hal yang wajar dan bahkan mengandung hikmah.
Jadi, dari kesalahan yang terjadi pada Warren Buffet, kita belajar bahwa investor sejati tidak meratapi dan mengeluh atas efek melakukan kesalahan berinvestasi, justru menjadikan kesalahan sebagai pengalaman berharga yang penting dipelajari agar di masa depan tidak terulang kembali.