4 Perbedaan Emas dan Belian, Pelajari Sebelum Berinvestasi!

- Modal awal: Investasi emas tidak memerlukan biaya besar, sementara investasi berlian memerlukan modal yang jauh lebih besar.
- Pengukuran kadar karat: Karat pada emas merujuk pada tingkat kemurnian, sedangkan pada berlian mengacu pada ukuran atau bobot.
- Tingkat likuiditas: Emas lebih mudah diubah menjadi uang daripada berlian, dan memiliki cakupan pasar yang luas.
Sebelum memulai berinvestasi, kamu harus melewati tahap pertimbangan dan perhitungan yang matang. Banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, salah satunya emas dan berlian. Keduanya bukan hanya populer sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang.
Namun, sebelum memilih emas atau berlian sebagai instrumen investasi, kamu harus paham dulu perbedaan keduanya. Sebab, dari segi harga dan likuiditas, keduanya sedikit berbeda. Berikut empat perbedaan emas dan berlian yang wajib kamu tahu.
1. Perbandingan modal awal

Perbedaan pertama adalah dari segi harga. Untuk memulai investasi emas, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya besar. Harga emas juga cenderung stabil karena dipengaruhi oleh pasar global. Bentuknya pun bervariasi, mulai dari emas batangan, koin emas, hingga perhiasan.
Sebaliknya, investasi berlian seringkali memerlukan modal yang jauh lebih besar. Harganya juga cenderung tidak transparan seperti emas. Oleh sebab itu, kamu perlu menabung terlebih dahulu untuk membeli berlian dengan kualitas terjamin.
2. Pengukuran kadar karat

Dalam dunia investasi, karat memiliki makna yang berbeda untuk emas dan berlian. Pada emas, karat merujuk pada tingkat kemurniannya. Misalnya emas 24 karat berarti emas murni 99,99%, sementara emas 18 karat mengandung 75% emas dan sisanya adalah logam lain. Dengan begitu, semakin tinggi kadar karatnya, maka semakin mahal harganya.
Pada berlian, karat mengacu pada ukuran atau bobot berlian. Satu karat berlian setara dengan 0,2 gram. Biasanya berlian dinilai dengan 4C, yakni carat (berat), cut (potongan), color (warna), dan clarity (kejernihan). Selain itu, diperlukan juga tes laboratorium untuk menilai tingkat keaslian.
3. Perbandingan tingkat likuiditas

Likuiditas adalah tingkat kemudahan suatu aset untuk dikonversi menjadi uang tunai. Dalam hal ini, tentunya emas lebih mudah diubah menjadi uang daripada berlian. Sebab, emas termasuk ke dalam aset likuid dengan cakupan pasar yang luas.
Berbeda dengan berlian yang memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah. Menjual berlian tidak semudah menjual emas karena harganya yang mahal, sehingga tidak semua kalangan bisa membelinya. Sering kali pemilik berlian mengalami kerugian karena harga jual berlian lebih rendah daripada harga jual aslinya.
4. Ketahanan terhadap inflasi

Baik emas maupun berlian dianggap sebagai aset menjanjikan untuk jangka panjang. Emas sering disebut sebagai safe haven atau aset pelindung inflasi karena nilainya cenderung naik ketika mata uang melemah. Hal ini berbeda dengan berlian yang harganya tidak transparan. Meski begitu ada beberapa berlian tertentu yang tahan terhadap inflasi.
Itu dia perbedaan antara emas dan berlian. Jika kamu mencari aset yang likuid dan stabil, maka emas adalah pilihan yang ideal. Namun, jika kamu memiliki modal yang besar dan tidak terlalu memprioritaskan likuiditas, berlian bisa jadi pilihan yang pas.