Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Keliru! Ini Perbedaan Uang dan Duit yang Sebenarnya

Ilustrasi uang rupiah (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Ilustrasi uang rupiah (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Intinya sih...
  • Asal-usul kata uang berasal dari 'wang' yang berarti alat pembayaran terbuat dari emas. Uang juga dapat terbuat dari serat-serta kulit pohon daluwang.
  • Asal usul kata duit adalah serapan kata dari 'doit', yaitu uang koin kuno Eropa abad 14 yang menjadi alat pembayaran sah yang terbuat dari perak.
  • Seiring perkembangan zaman, uang memiliki ragam dan jenisnya tersendiri, termasuk uang konvensional, uang elektronik, bitcoin, kripto, dan lain sebagainya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Dalam kehidupan sehari-sehari, pasti kita sudah tidak asing lagi mengucapkan kata uang atau duit. Pemikiran kita terhadap arti kedua kata ini pun sama, yaitu sebagai alat pembayaran dalam proses jual beli.

Namun, ternyata keduanya memiliki perbedaan lho! Yuk simak penjelasan berikut ini!

1. Asal-usul kata uang

Ilustrasi uang. IDN Times/Reza Iqbal
Ilustrasi uang. IDN Times/Reza Iqbal

Awalnya, masyarakat biasa mengucapkan uang sebagai ‘wang’ yang berarti alat pembayaran yang terbuat dari emas. Penyebutan ini diambil dari salah satu ahli keuangan asal China, Wang An Shi yang menggunakan alat pembayaran tersebut di Indonesia.

Selain itu, adapula pendapat bahwa bahan utama alat pembayaran pada awal kemerdekaan terbuat dari serat-serta kulit pohon daluwang yang bertekstur kasar. Dari situ, muncul anggapan bahwa kata ‘uang’ muncul dari kata ‘daluwang’ dengan penyebutan yang lebih singkat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, uang memiliki pengertian sebagai alat tukar atau pengukur nilai dalam hitungan yang sah, yang dikeluarkan pemerintahan suatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam yang di cetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

2. Asal usul kata duit

ilustrasi uang (pixabay.com/Udikart)
ilustrasi uang (pixabay.com/Udikart)

Sementara 'duit’, merupakan serapan kata dari ‘doit’, yaitu uang koin kuno Eropa abad 14 yang menjadi alat pembayaran sah yang terbuat dari perak. Koin itu dibawa oleh Belanda ke Indonesia.

Pada tahun 1726 masa penjajahan Belanda, doit dibawa masuk ke Indonesia terutama Batavia (sekarang Jakarta). Setelah itu, Pemerintah Belanda mengizinkan VOC mendirikan perusahaan pencetak doit di Batavia dan Surabaya.

Penggunaan doit sendiri diperuntukkan bagi para pegawai kecil, buruh, dan petani yang membuat mereka terbiasa dengan kata tersebut. Seiring perubahan zaman, istilah doit berubah menjadi 'duit', menyesuaikan penyebutan oleh masyarakat Indonesia.

Sedangkan menurut KBBI, duit merupakan satuan mata uang tembaga pada zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka. Perbandingan 120 duit sama nilainya dengan satu rupiah.

Bedasarkan penjelasan di atas, perbedaan uang dan duit hanya berupa penyebutannya saja. Sedangkan untuk kegunaannya tetap sebagai alat pembayaran dalam proses jual dan beli.

3. Uang seiring perkembangan zaman

ilustrasi uang (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)
ilustrasi uang (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, uang sekarang sudah memiliki ragam dan jenisnya tersendiri. Uang konvensional yang berbentuk kertas maupun logam sudah memiliki ragam, motif dan satuan nilai yang telah disesuaikan oleh pemerintah.

Selain itu, seiring berkembanganya teknologi digital, muncul pula jenis uang baru yang menggunakan teknologi sebagai tempat penyimpanannya seperti uang elektronik, bitcoin, kripto dan lain sebagainya. Hal ini membuat semakin leluasanya masyarakat bertransaksi.

FAQ seputar Perbedaan Uang dan Duit yang Sebenarnya

1. Apakah “uang” dan “duit” memiliki arti yang sama?

Secara umum, keduanya memang mengacu pada alat tukar atau nilai ekonomi, namun secara makna dan konteks penggunaannya berbeda. “Uang” bersifat lebih formal dan sering digunakan dalam konteks resmi seperti laporan keuangan atau kebijakan ekonomi. Sementara “duit” lebih bersifat santai, digunakan dalam percakapan sehari-hari, dan terkesan lebih akrab.

2. Dari mana asal kata “duit” dalam bahasa Indonesia?

Kata “duit” berasal dari bahasa Belanda duit, yaitu nama koin logam kecil yang digunakan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, istilah ini menjadi bagian dari bahasa Indonesia dan digunakan secara umum untuk menyebut uang dalam percakapan informal.

3. Kapan sebaiknya menggunakan kata “uang” dan “duit”?

Kata “uang” digunakan dalam situasi formal seperti laporan, kontrak bisnis, atau pembahasan ekonomi. Sedangkan “duit” digunakan untuk situasi santai, misalnya saat berbicara dengan teman atau keluarga. Contoh: “Saya menabung uang di bank” lebih tepat daripada “Saya menabung duit di bank.”

4. Apakah kata “duit” dianggap tidak sopan dalam situasi resmi?

Tidak sepenuhnya tidak sopan, tetapi penggunaan “duit” dalam konteks resmi bisa dianggap kurang profesional. Dalam dunia bisnis, pendidikan, atau pemerintahan, kata “uang” lebih disarankan karena terdengar lebih netral dan berwibawa.

5. Mengapa penting memahami perbedaan antara “uang” dan “duit”?

Mengetahui perbedaan ini membantu kita menggunakan bahasa secara tepat sesuai konteks. Dalam komunikasi formal, pilihan kata yang benar menunjukkan profesionalisme, sedangkan dalam percakapan santai, penggunaan “duit” bisa membuat pembicaraan terasa lebih ringan dan akrab.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Deti Mega Purnamasari
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Pengusaha Tekstil Minta Purbaya Cegah Pakaian Bekas Impor Masuk RI

04 Nov 2025, 14:41 WIBBusiness