Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pos Pengeluaran yang Sering Lupa Dimasukkan saat Buat Anggaran

ilustrasi budgeting (freepik.com/pressfoto)
Intinya sih...
  • Biaya perawatan rumah perlu disisihkan 1-3% dari nilai rumah setiap tahunnya untuk perbaikan darurat
  • Pengeluaran untuk guilty pleasure seperti jajan kopi mahal atau langganan streaming premium harus dimasukkan ke anggaran dengan limit belanja yang wajar
  • Biaya perawatan kendaraan sebaiknya disisihkan sekitar Rp7,5 juta hingga Rp15 juta per tahun untuk mengantisipasi pengeluaran rutin

Bikin anggaran bulanan itu penting banget buat bantu kamu atur keuangan. Tapi meskipun udah rajin catat pengeluaran pokok seperti sewa, cicilan, atau belanja mingguan, tetap aja ada beberapa pos yang sering banget terlewat. Padahal, pos-pos ini bisa muncul tiba-tiba dan kalau gak disiapin, bisa bikin dompet kamu kebobolan di tengah bulan, lho.

Penting buat kamu tahu dan antisipasi, pengeluaran yang sifatnya gak rutin tapi tetap butuh dana khusus. Gak cuma bikin anggaran lebih realistis, kamu juga jadi lebih tenang karena udah siap kalau ada kejadian mendadak. Berikut ini lima pos pengeluaran yang sering banget lupa dimasukin ke anggaran bulanan kamu.

1. Biaya perawatan rumah

ilustrasi servis AC (vecteezy.com/visoot uthairam)

Kalau tinggal di rumah sendiri, kamu pasti tahu perbaikan rumah itu datangnya gak bisa diprediksi. Bisa jadi tiba-tiba atap bocor pas musim hujan, AC rusak di tengah cuaca panas, atau mesin cuci mendadak mati. Semua hal ini butuh biaya ekstra yang kadang gak kecil.

Seorang pakar keuangan pribadi, Aaron Razon, menyarankan agar kamu menyisihkan sekitar 1% sampai 3% dari nilai rumah setiap tahunnya untuk biaya perawatan dan perbaikan darurat. Jadi kalau rumah kamu nilainya sekitar Rp700 juta, ada baiknya kamu siapkan dana sekitar Rp7 juta-Rp21 juta per tahun khusus buat kebutuhan ini.

2. Pengeluaran untuk guilty pleasure

ilustrasi nonton film streaming (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi nonton film streaming (pexels.com/cottonbro studio)

Meskipun kamu sudah niat hemat, tetap aja ada godaan kecil seperti jajan kopi mahal, belanja skincare, atau langganan streaming premium yang rasanya sayang buat dilewatkan. Hal-hal kecil ini memang kelihatannya sepele, tapi kalau dikumpulin, bisa menggerus tabungan tanpa kamu sadari.

Christine Mueller Coley, seorang perencana keuangan bersertifikat, mengakui dirinya suka belanja makanan dan wine mahal tanpa rencana. Kalau kamu punya kelemahan serupa, lebih baik jujur dan masukkan pos ini ke anggaran. Buat limit belanja yang wajar supaya kamu tetap bisa menikmati guilty pleasure tanpa bikin anggaran berantakan.

3. Biaya perawatan kendaraan

ilustrasi bengkel mobil (freepik.com/Drazen Zigic)

Punya kendaraan pribadi memang bikin mobilitas lebih mudah. Tapi jangan lupa, selain isi bensin dan bayar asuransi, ada biaya rutin lain seperti ganti oli, servis ringan, atau ganti ban yang sering terlupakan.

Menurut Aaron Razon, kamu sebaiknya menyisihkan sekitar Rp7,5 juta hingga Rp15 juta per tahun untuk biaya perawatan kendaraan. Angka ini bisa bantu kamu antisipasi pengeluaran rutin seperti servis berkala, perbaikan kecil, sampai pembelian suku cadang penting.

4. Dana untuk hadiah

ilustrasi pernikahan outdoor (pexels.com/Joel Santos)
ilustrasi pernikahan outdoor (pexels.com/Joel Santos)

Acara pernikahan teman, ulang tahun sahabat, sampai perayaan keluarga sering kali datang tanpa kamu sangka. Kalau gak masuk anggaran, bisa-bisa kamu harus mengorbankan pos penting lainnya demi beli hadiah mendadak.

Meskipun pengeluaran ini gak datang tiap minggu, tetap aja dalam setahun jumlahnya bisa cukup besar. Bahkan kalau cuma keluar Rp50 ribu per bulan, totalnya sudah Rp600 ribu dalam setahun. Belum lagi kalau Desember datang dan kamu harus beli banyak hadiah akhir tahun. Jadi, lebih baik siapkan anggarannya sejak awal biar gak bikin panik.

5. Biaya medis di luar premi asuransi

ilustrasi pasien rumah sakit (vecteezy.com/Thanongsak Sukjai)
ilustrasi pasien rumah sakit (vecteezy.com/Thanongsak Sukjai)

Asuransi kesehatan memang penting, tapi kadang kamu lupa siapkan dana untuk hal-hal kecil seperti copayment, biaya admin rumah sakit, atau beli obat yang gak ditanggung asuransi. Hal-hal ini bisa jadi pengeluaran tak terduga yang cukup menguras kantong.

Menurut Gordon Stein, penulis buku Cashflow Cookbook, biaya deductible dan copay untuk individu bisa berkisar antara Rp28 juta sampai Rp78 juta per tahun tergantung jenis asuransinya. Kalau kamu sudah punya asuransi, pastikan tetap ada dana cadangan untuk menutup biaya medis lain di luar tanggungan asuransi, ya. Biar gak kelimpungan!

Mengatur anggaran gak cuma soal pengeluaran pokok yang kelihatan besar. Banyak pos kecil dan gak rutin justru punya potensi besar untuk mengacaukan rencana keuangan kamu kalau gak disiapkan sejak awal.

Mulai sekarang, coba cek lagi anggaran kamu. Sudahkah lima pos di atas kamu masukkan? Dengan menyiapkan semuanya dari awal, kamu jadi bisa lebih tenang dan siap menghadapi kejutan hidup tanpa drama keuangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us