Ramadan, BEI Luncurkan Indeks Saham Syariah Baru
Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana meluncurkan tambahan satu indeks saham syariah dalam waktu dekat. Hal tersebut akan membuat indeks saham syariah yang ada di BEI bertambah menjadi empat.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menyatakan, peluncuran indeks saham syariah baru tersebut merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
"Bursa Efek Indonesia bersama MES dalam waktu dekat akan meluncurkan satu indeks saham syariah baru yang kita namakan IDX MES BUMN 17," ungkap Hasan, dalam edukasi wartawan BEI 'Satu Dekade Pasar Modal Syariah' secara virtual, Rabu (7/4/2021).
1. IDX MES BUMN 17 akan berisi saham-saham terbaik BUMN
Lebih lanjut Hasan menjelaskan, indeks saham syariah yang baru itu akan berisikan saham-saham dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam kategori syariah.
"Jadi nanti indeks saham syariah yang baru akan berisi 17 saham-saham terbaik BUMN yang masuk dalam kategori efek syariah," imbuhnya.
Hasan juga mengungkapkan sejumlah ketentuan terkait saham-saham apa saja yang bisa masuk ke dalam indeks syariah baru itu.
"Ini headline indeks 17 BUMN syariah teratas dari sisi market size maupun likuiditas," tambah dia.
2. Mulai diluncurkan akhir April nanti
Adapun peluncuran IDX MES BUMN 17 ini bakal dilakukan BEI bertepatan dengan 17 Ramadan nanti atau yang jatuh pada 29 April mendatang. "Tanggal 29 April 2021 kita berencana bersama MES akan meluncurkan indeks baru saham syariah ini," ucap Hasan.
Hasan berharap, keberadaan IDX MES BUMN 17 nantinya akan menjadi alternatif investasi saham syariah yang dilakukan oleh para pengelola dana, manajer investasi, dan juga investor.
3. Melengkapi tiga indeks saham syariah yang sudah ada sebelumnya
Harapan itu disampaikan Hasan bukannya tanpa alasan, sebab sebelumnya BEI sudah memiliki tiga indeks saham syariah, yakni ISSI, JI70, dan JII.
"Mudah-mudahan indeks ini melengkapi tiga indeks saham syariah yang sudah ada sebelumnya dan akan disambut baik terutama oleh para pengelola dana, manajer investasi, dan investor untuk menjadikan ini sebagai alternatif investasi syariah di luar yang sudah ada saat ini," jelas Hasan.
