Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sri Mulyani Ajak Dunia Kurangi Transaksi Pakai Dolar AS

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Finance Track Main & Side Event G20. (youtube.com/Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam side event finance track G20 mengajak negara-negara lain mengurangi pemakaian mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dalam bertransaksi.

Dalam hal ini, Sri Mulyani turut mempromosikan kesepakatan penggunaan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) antara Indonesia dengan Malausia, Thailand, Jepang, dan China dalam bertransaksi.

"Dengan diversifikasi mata uang, diharapkan dukungan terhadap stabilitas ekonomi makro makin kuat, dan proses pemulihan ekonomi terus berkelanjutan, tidak hanya untuk masing-masing negara, tetapi juga secara global," kata dia dalam finance track main and side event G20 yang ditayangkan virtual, Rabu (16/2/2022).

1. LCS untuk kurangi ketergantungan pada dolar AS

Ilustrasi dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sri Mulyani mengatakan LCS dilakukan untuk mengurangi ketergantungan yang besar terhadap mata uang tunggal, terutama dolar AS.

"Hal ini diharapkan dapat menciptakan hubungan perdagangan dan investasi yang lebih beradab antara negara-negara termasuk Indonesia dengan negara-negara ASEAN. LCS juga memberikan biaya transaksi yang lebih rendah, karena pedagang tidak perlu lagi mengkonversi mata uang mereka ke euro atau dolar AS," ucap Sri Mulyani.

2. Pengurangan pemakaian dolar AS bisa kurangi risiko ketidakstabilan keuangan

IDN Times/Holy Kartika

Sri Mulyani juga membeberkan manfaat penerapan LCS dalam bertransaksi, yakni berkurangnya risiko ketidakstabilan keuangan yang disebabkan oleh pemakaian mata uang tunggal.

"Ini juga telah dijadikan sebagai agenda global, karena juga dapat menciptakan jaring pengaman keuangan untuk transaksi keuangan antarnegara, dan mengurangi risiko kerentanan akibat guncangan ekonomi global yang menyebabkan ketidakstabilan keuangan," tutur dia.

3. Digitalisasi keuangan perlu dimanfaatkan dengan baik

Ilustrasi Uang Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan itu juga, Sri Mulyani mengajak negara-negara G20 memanfaatkan pesatnya kemajuan sektor keuangan digital. Meski begitu, masih ada risiko dari sektor keuangan digital, terutama sistem pembayaran digital yang perlu diwaspadai, seperti dari sisi keamanan siber, risiko pencucuan uang, dan sebagainya.

"Saya sangat menyarankan kepada semua pemangku kepentingan di sektor keuangan untuk meningkatkan literasi digital serta memperkuat penegakan untuk menyelesaikan masalah tersebut," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us