Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Berinvestasi Aset Kripto di 2022, Perlu Siapkan Apa Saja?

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Pasar kripto berkembang cepat dan pesat di Indonesia. Sebagian masyarakat mulai melirik aset kripto sebagai instrumen untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi mereka.

Bitcoin misalnya, kendati dinilai sebagai salah satu jenis aset yang volatil karena perubahan harganya dapat berlangsung dengan cepat dalam waktu singkat, aset ini justru kini digadang-gadang sebagai “emas digital”. Hal ini disebabkan karena Bitcoin dinilai menarik untuk dijadikan sebagai investasi jangka panjang.

Akibatnya, banyak orang terjebak dalam ketergesaan di mana mereka tidak mempelajari secara mendetail mengenai koin yang ingin dibeli dan kegunaannya, dan menjadi cemas mengamati perkembangan pasar.

“Tren berinvestasi di kripto saat ini sedang naik. Namun, sebelum memulai berinvestasi sebaiknya kita memahami terlebih dahulu hal-hal dasar dari kripto dan apa saja yang perlu dihindari. Sebisa mungkin hindari hal-hal seperti membeli koin karena hanya harganya yang murah, ingin uang instan, dan salah dalam memilih platform untuk berinvestasi kripto,” kata Head of Growth Zipmex Indonesia Siska Lestari.

“Pastikan platform exchange yang Anda pilih sudah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), seperti Zipmex. Zipmex memiliki tampilan antarmuka yang sangat beginner friendly, jadi cocok digunakan untuk pengguna yang baru mulai berinvestasi di kripto. Selain itu, Zipmex juga mementingkan verifikasi akun, yang kita lakukan demi keamanan berinvestasi,” tambahnya.

Berikut adalah tips memulai berinvestasi kripto dari dasar menurut Zipmex.

1. Mulai dari nominal kecil

Ilustrasi menabung (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi menabung (IDN Times/Sukma Shakti)

Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai investasi membutuhkan modal yang besar. Padahal sebenarnya tidak demikian karena kini banyak platform investasi yang memungkinkan untuk memulai investasi dengan modal yang minim. Di Zipmex misalnya, investor bisa mulai berinvestasi hanya dengan modal Rp50 ribu saja.

Penting juga untuk menyesuaikan nominal investasi dengan kondisi keuangan. Gunakan uang dingin atau dana yang dialokasikan untuk investasi, bukan untuk kebutuhan atau keperluan mendesak. Siapkan juga rencana investasi dengan matang dan alokasikan sumber dana dengan baik dan bijak, sehingga kondisi keuangan tetap stabil pada saat itu dan setelahnya.

2. Cari tahu dan pelajari ilmu dasar kripto

Ilustrasi Work From Home. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Work From Home. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kebanyakan orang mengalami “Fear of Missing Out” (FOMO) dan mulai berinvestasi di aset kripto tanpa persiapan dan hanya sekadar ikut-ikutan. Untuk meminimalisir hal ini, pastikan untuk melakukan riset melalui sumber-sumber terpercaya sebelum mulai berinvestasi. Ini karena riset merupakan hal yang sangat penting dan fundamental untuk dilakukan.

Jangan lupa juga lakukan pemeriksaan latar belakang terhadap aset dan platform yang akan digunakan. Selain itu, pelajari perkembangan dunia agar dapat meminimalisir kerugian.

Mempelajari kripto sendiri bisa dimulai dari hal sederhana, dimulai dari pengenalan akan istilah, jenis-jenis token yang diperjualbelikan, mengenal risikonya, hingga cara mendapatkan keuntungan. Dengan mempelajari kripto sebelum memulai berinvestasi, dapat membuat kripto menjadi instrumen investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.

3. Siapkan strategi yang matang

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Jangan mudah tergiur dengan koin baru yang memiliki harga fantastis. Ketika ingin berinvestasi, perlu untuk mengidentifikasi macam-macam koin dari sumber yang terpercaya, lalu membuat perencanaan, seberapa banyak uang yang akan diinvestasikan dan dalam jangka waktu berapa lama akan diinvestasikan.

Pastikan bahwa platform exchange atau crypto wallet yang dipilih sudah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti).

4. Investasi di lebih dari satu koin

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Istilah “don’t put your eggs in one basket” tentunya sudah bukan lagi hal baru di dunia investasi. Istilah tersebut merupakan saran untuk tidak menginvestasikan uang yang kita miliki hanya ke dalam satu koin saja.

Untuk meminimalisasi kerugian, perlu untuk membagi atau mendiversifikasi dana yang dimiliki ke dalam beberapa koin. Dengan melakukan diversifikasi, jika kita mengalami kerugian di koin tertentu, maka masih mempunyai cadangan investasi di koin lain dan kesempatan mendapat keuntungan.

5. Cari tahu top gainer dan top loser

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam sebuah aktivitas jual-beli aset investasi, investor kerap memerhatikan aset top gainer dan top loser pada hari tersebut. Top gainer adalah koin yang mengalami peningkatan harga paling tinggi dan terjadi dalam satu hari perdagangan, sedangkan top loser adalah koin yang mengalami penurunan harga paling tinggi pada hari tersebut.

Bagi investor, informasi mengenai koin top gainer dan top loser merupakan hal penting yang dapat memberikan pandangan mengenai koin yang sedang memiliki tren positif ataupun negatif, serta kondisi pasar secara keseluruhan. Hal tersebut dapat membantu investor untuk menyusun strategi perdagangan, bahkan bisa mendapatkan ratifikasi yang lebih baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us