Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Kelola Keuangan dengan Baik Meski Lemah dalam Berhitung

Wakil Direktur Utama PT (Persero) Bank Mandiri Tbk Alexandra Askandar saat menjadi pembicara di Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 di The Tribrata, Selasa (22/10). (dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Ternyata mengelola keuangan bisa menjadi tantangan bagi orang yang lemah dalam berhitung.

Hal itu diakui salah satu audiens dalam sesi diskusi pertama Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2024 dengan tema Financial Literacy and Entrepreneurship: Building Wealth and Stability for the Future yang bernama Ari.

Menanggapi pertanyaan Ari, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Alexandra Askandar memberikan tips mengelola keuangan bagi orang yang lemah dalam berhitung.

Alexandra mengatakan pengelola keuangan masih bisa dilakukan dengan cara mengetahui kebutuhan alias prioritas masing-masing.

“Gak masalah kalau bilangnya lemah hitungan, tapi yang pasti kita harus tahu apa yang menjadi tujuan kita, kebutuhan utama kita apa. Karena pasti kita punya kebutuhan sehari-hari, dan kita punya tujuan apakah jangka pendek atau jangka panjang,” ucap Alexandra di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Contoh untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, dia menyarankan sisihkanlah sebagian uang dari upah atau gaji bulanan secara rutin. Misalnya 10-20 persen dari gaji bulanan. Contoh, gaji yang dimiliki ialah Rp6 juta per bulan, maka 20 persennya adalah Rp1,2 juta per bulan yang harus disisihkan.

“Kita harus bisa mulai mengalokasikan dari pendapatan kita, 10 persen, 20 persen, terganting kebutuhan dan tujuan untuk apa kita menabung atau investasi. Dan berapa jangkanya, kalau misalnya mungkin untuk pendidikan, mungkin gak bisa panjang sekali. Tapi ini kepemilikan rumah, kita bisa investasi untuk jangka waktu yang lebih panjang,” ujar Alexandra.

Tak lupa juga mengalokasikan uang untuk kebutuhan darurat. Caranya bisa dengan menyisihkan uang secara rutin, atau lebih instan dengan membeli produk keuangan seperti investasi reksa dana, atau asuransi.

Namun, Alexandra juga mengingatkan untuk mengalokasikan dana ke pos hiburan. Menurut dia, alokasi itu penting untuk menyeimbangkan kehidupan, yang penting untuk pengembangan diri.

“Sisanya bisa kita manfaatkan untuk kebutuhan kita sehari-hari termasuk juga untuk leisure, seperti travelling, karena yang namanya kalangan millennial and gen z perlu life-balance. Dan saya yakin hal itu juga akan membangun energi positif,” ucap Alexandra.

IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.

IMGS 2024 diadakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada 22-23 Oktober 2024.

Dalam IMGS 2024, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2025.

Survei ini disusun oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us