Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Utang Pinjol Tembus Capai Rp84,66 Triliun per Juli

ilustrasi pinjol (Freepik.com)
ilustrasi pinjol (Freepik.com)
Intinya sih...
  • Nilai outstanding pinjaman melalui layanan pinjol terus meningkat hingga Juli 2025.
  • Piutang perusahaan pembiayaan naik 1,79 persen menjadi Rp502,95 Triliun.
  • Kualitas pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPF gross sebesar 2,52 persen dan NPF net sebesar 0,88 Persen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai outstanding pinjaman melalui layanan financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending, atau pinjaman online (pinjol), terus mengalami peningkatan hingga Juli 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengungkapkan nilai outstanding pinjol per Juli 2025 mencapai Rp84,66 triliun.

Capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) sebesar 22,01 persen. Meski demikian, angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Juni 2025 yang tercatat sebesar 25,06 persen yoy.

"Outstanding pembiayaan pada Juli 2025 tumbuh 22,01 persen yoy, dengan nominal sebesar Rp84,66 triliun," ujar Agusman.

1. Ada tren peningkatan pembiayaan pinjol dari waktu ke waktu

ilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data OJK, ada tren peningkatan pembiayaan pinjol dari waktu ke waktu. Pada Desember 2023, tercatat outstanding pembiayaan pinjol mencapai Rp59,64 triliun. Lalu pada Desember 2024, angkanya naik ke posisi Rp77,02 triliun.

Pada Juli 2024, sempat terjadi penurunan di mana outstanding pembiayaan tercatat mencapai Rp69,39 triliun. Lalu pada Juni 2025, angkanya naik cukup signifikan ke posisi Rp83,52 triliun. Alhasil, pada Juli 2025 angkanya kembali naik Rp84,66 triliun. Selain outstanding pembiayaan pinjol, tercatat variabel tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) relatif terjaga di level 2,75 persen.

2. Piutang perusahaan pembiayaan naik 1,79 persen

ilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara keseluruhan, Agusman menyampaikan kondisi industri pembiayaan masih terkendali. Piutang perusahaan pembiayaan tercatat meningkat 1,79 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp502,95 triliun.

“Di sektor PVML, piutang pembiayaan dari perusahaan pembiayaan tumbuh 1,79 persen YoY pada Juli 2025 menjadi Rp502,95 triliun, didukung oleh pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 8,86 persen YoY,” ujar Agusman.

3. Kualitas pembiayaan masih terjaga

ilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari sisi risiko, kualitas pembiayaan juga tetap terjaga. Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross tercatat sebesar 2,52 persen, sementara NPF net berada di angka 0,88 persen. Di sisi lain, gearing ratio perusahaan pembiayaan juga masih dinilai sehat, yaitu sebesar 2,21 kali, jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan sebesar 10 kali.

“Mencermati situasi terkini, kami akan terus meningkatkan monitoring dan komunikasi dengan industri PVML untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik, termasuk dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM,” tambah Agusman.

Selain itu, OJK juga memantau perkembangan pembiayaan oleh lembaga lain di sektor PVML. Per Juli 2025, pembiayaan oleh perusahaan modal ventura tercatat sebesar Rp16,40 triliun, dengan total aset mencapai Rp27,15 triliun. Sementara itu, lembaga keuangan mikro (LKM) telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp1,05 triliun, dengan nilai aset Rp1,59 triliun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Literasi Keuangan Penting untuk Hindari Jeratan Pinjol Ilegal

05 Sep 2025, 19:52 WIBBusiness