Kelebihan dan Kekurangan Investasi Aset Properti, Catat Ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aset properti merupakan instrumen investasi yang memiliki banyak manfaat. Aset properti di lokasi yang strategis bahkan bisa memberikan banyak keuntungan bagi pemiliknya.
Aset properti juga bisa dijadikan instrumen investasi jangka panjang dan bisa menjadi andalan pendapatan hari tua. Di sisi lain, investasi aset properti juga memiliki banyak kekurangan. Berikut ulasannya!
Baca Juga: 2 Perusahaan Rusia Siap Investasi di IKN Nusantara
1 Kelebihan investasi aset properti
Berikut tiga kelebihan investasi aset properti:
- Bisa digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus tempat usaha. Jadi, investasi juga bisa dilakukan pada properti yang ditinggali, seperti membuka ruko sekaligus tempat tinggal, dan sebagainya.
- Adanya tren kenaikan harga tanah dan bangunan yang terus naik sehingga bisa memberikan capital gain dari selisih antara harga jual dan harga beli aset properti yang kamu miliki.
- Kepemilikan properti dapat meningkatkan reputasi saat mengajukan kredit karena aset berupa properti dapat dijadikan sebagai agunan pinjaman.
Baca Juga: OYO Ekspansi ke Papua, Siap Tambah Puluhan Properti Baru
2. Kekurangan investasi aset properti
Editor’s picks
Meski begitu, investasi aset properti juga memiliki kekurangan. Pertama, sifatnya non-likuid, yakni tidak mudah diperjualbelikan. Jual beli aset properti pada umumnya melalui proses negosiasi dan administrasi yang panjang sehingga membutuhkan waktu.
Selain itu, untuk memiliki aset properti membutuhkan modal yang relatif besar. Oleh karena itu, pemilihan investasi aset properti bagi investor pemula perlu perencanaan yang matang agar tidak salah langkah.
Baca Juga: Investor Asing yang Masuk ke IKN Bermitra dengan Investor Lokal
3. Catatan untuk investor pemula yang ingin terjun ke aset properti
Bagi investor pemula, perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan investasi pada aset properti. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui platform Sikapi Uangmu menyarankan untuk investor pemula berinvestasi secara perlahan sesuai dengan profil risiko.
Dalam hal ini, aset keuangan lebih cocok dijadikan sebagai pilihan investasi. Aset keuangan memiliki banyak pilihan produk, seperti obligasi, reksa dana, dan saham yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan juga kemampuan keuangan investor.
Jika dana yang terkumpul di aset keuangan sudah mencukupi, investor bisa mulai beralih investasi dengan aset lain, seperti aset properti.
Baca Juga: Hore! Pemerintah Bakal Bebaskan PPN Sektor Properti, Ini Bocorannya