[Puisi] Sang Pemberi Nada

Jemari mulai membasah
Di kala ingatan kembali mengasah
Not-not balok mengalir berarah
Teratur diselingi desah
Tanpa tersadar, dingin menyelimuti diriku
Bagaikan patung membeku
Memainkan tuts-tuts putih pilu
Berharap piano mendenting sendu
Dimensi waktu pun berganti
Disaat diri sedang menanti
Kau, sang pemberi nada dalam hati
Yang tak kunjung kembali
Aku pasrah, mulai goyah
Beribu tanya menyerang tanpa iba
Adakah nada tanpa pencipta?
Dapatkah melodi bergerak sendiri?
Apakah musik hanya terlahir sebagai pengusik?
Atau, haruskah lagu menjadi pengingat rindu?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.