[PUISI] Aku Pendusta

Aku ini pendusta
berucap tegar tapi jatuh
bersikap dingin tapi rapuh
seolah mampu bersandiwara
Aku ini sedang berpura-pura
tersenyum tapi penuh luka
tertawa tapi terjebak nelangsa
pada dunia bahkan kamu
Kukenakan lagi topeng raga
menutupi gelisah yang berkuasa
menghalangi tudingan keterpukukan
hingga hanya rona yang tertampakkan
Seharusnya tawa tetaplah tawa
dan biarkan luka dibuka saja
agar mengering lalu sembuh
agar bangkit setelah jatuh
Kini aku menetap pada diam
takut terjaga saat malam
mulai merindu pagi cepat hadir
'tuk membungkam keberadaan nadir
Ya, aku terjatuh
bahkan mendiami palung terdalam
seolah duniaku runtuh
terhisap gelap sang kelam
Aku terluka
lalu mendusta
dan bersandiwara topeng tawa
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.