[PUISI] Aku yang Berjalan Setelah Kepergian

Lihat, inilah aku yang berjalan setelah kepergian
Bersama lipatan kenang yang masih erat digenggam
Lalu, kadang kala kukunjungi masa lampau
Berbaring di sana mengingat bahwa kita pernah sedekat daging dan tulang
Ternyata mengikhlaskan tak semudah melangkahkan kaki ke depan
Barangkali rindu adalah cobaan
Ternyata pula menangis lebih mudah dilakukan
Bila saja tertawa tak begitu rumit ditemukan
Lihat, itulah kau yang tetap kupeluk erat
Meski satu per satu ingatan tetap berguguran
Lalu, dengan segenap upaya yang ku buat
Merapal doa atas namamu yang tetap hidup di dalam pikiran
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.