[PUISI] Anonim

Manusia ini hanya insan biasa
Dengan raga yang berisikan nyawa
Juga darah yang mengalir di dalamnya
Talenta tak banyak mengendap di tubuhnya
Sebab ia bukan sorang superior yang selalu dipuja
Dianggap bak komika yang selalu menenteng jenaka? Bukan!
Bukan pula sorang psikolog yang mampu menerawang maksud via tatapan
Pun bukan Tuhan yang mampu mendengar gaibnya nyanyian lara
Hhmm ... Mungkin memang anonimlah yang tepat jadi julukannya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.