[PUISI] Antara Lupa dan Mengenang

Ada wajah yang makin larut dalam kabut
Namun siluetnya enggan benar-benar pergi
Seperti hujan semalam yang tak lagi menetas
Tapi aromanya masih menempel di udara pagi
Aku berjalan di koridor waktu
Menyentuh lembar-lembang kenangan yang rapuh
Antara ingin menguncinya dalam laci terdalam
Atau membiarkannya berlayar di laut rindu
Antara lupa dan mengenang
Ada senja yang tak kunjung usai
Menahan matahari di ujung cakrawala
Sementara hatiku
Terjebak di tengah perjalanan pulang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.