Aku iri pada bunga matahari
Dari terbukanya hari hingga peraduan malam gelap di langit
Kau satu-satunya yang merindu cahaya
Meski bayangan berbisik remang di belakang
 
Bungamu menengadah tanpa pamrih
Enggan berpaling dari kekasih
Tak goyah atas sengatan Mentari
Akar pun memeluk Bumi
Bukti kesetiaan dalam hening
 
Tak pernahkah kau kecewa pada mendung menutupi
Atau pada Matahari yang bersembunyi
Kamu terlalu suci, menunggu tanpa bersedih
Percaya pada Matahari yang tak pernah berkata akan kembali

Jikalau kau telah layu, ratusan biji kau beri
Seolah tak terima berpisah lagi
Bak berterima kasih kepada Bumi
Atas kesempatan mencintai Matahari