[PUISI] Ayah

Tubuh ringkih menungguku
Menunduk terkantuk-kantuk
Lelah tak terelakkan
Masih setia menungguku
Dipojok itu
Demi tanggung jawab dan kasih sayangnya
Menjaga putri kesayangan, buah hati ayahanda
Ayah tunggu aku
Dalam lariku di gelap malam
Terengah-engah aku menghampirimu
Tapi kau telah tertidur dalam nyenyakmu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.