Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Balada Seorang Pengeluh

Pixabay/RyanMcGuire
Pixabay/RyanMcGuire

Entah, malam ini jemalaku terasa penuh

Hal yang datang silih berganti, buatku jenuh

Walau roda kehidupan masih saja ku kayuh,

Akhirnya juga mengaduh

Tanpa ada yang acuh,

Karena katanya, aku terlalu pengeluh

Karena katanya, aku tak terlalu kukuh

Padahal, semua bisa saja jatuh

Silakan..silakan ragaku kaubunuh

Aku takkan anggap kau sebagai musuh

Jiwaku pun telah lumpuh

Tak perlu netramu menyaksikan tangis yang jujuh

Aku sepenuhnya telah hancur luluh

Karena suasana yang terlalu bancuh

 

Samarinda, 10 November 2019

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Ujian

24 Des 2025, 15:07 WIBFiction
ilustrasi simpangan jalan

[PUISI] Cerita Pagi Ini

23 Des 2025, 12:07 WIBFiction
ilustrasi orang tersenyum sambil memegang bunga

[PUISI] Teduh

23 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang berteduh

[PUISI] Berteduh

22 Des 2025, 16:47 WIBFiction
ilustrasi tenang

[PUISI] Merayakan Sekarang

22 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi kafe (unsplash.com/@grundsteins)

[CERPEN] Toko Matcha Ajaib

21 Des 2025, 21:59 WIBFiction
ilustrasi orang (pexels.com/Sebastian Voortman)

[PUISI] Jiwa yang Jauh

21 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi berdiri

[PUISI] Ikhlas dan Culas

21 Des 2025, 06:07 WIBFiction
ilustrasi melihat ke atas tebing berbatu dan berpohon

[PUISI] Akar yang Menyapa

21 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan bahagia

[PUISI] Detik Bahagia

21 Des 2025, 05:04 WIBFiction