Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bayang Tertinggal dan Aku yang Mengarungi Waktu

ilustrasi seseorang berjalan dan bayangannya (unsplash.com/Martino Pietropoli)

Cakap kita tak banyak
Hanya gestur dan senyum yang bicara
Bagai pemuja dan tawanannya

Mimpi yang berputar dalam kepala
Selamanya akan mengendap terkubur masa
Meski di waktu yang lalu pun mungkin tak ada bedanya

Akulah kuncup bunga terakhir
Yang mekarnya tak dapat kau sentuh seperti kemarin
Saat bibirmu melekat di sekujur wajahku
Seolah menyerap semua malang yang menunggu

Di dalam memoriku tertulis tebal namamu
Dan cerita-ceritanya yang bukan tentang kita
Melainkan hanya kebodohan yang terus aku pijak
Mencipta jarak dalam keabadian dunia

Aku harap senyum dan rupaku sampai kepadamu
Bukan hanya cahaya yang kau raba semata
Dan jika waktu kembali memutar masa
Biar kusambut dengan rekah yang kita damba

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us