[PUISI] Beling Pengusik

Acap kali berucap tak lagi kau hiraukan
Sekali saja telah mapan
Beradu lidah lah untuk sebuah kelenyapan
Seakan binasa sudah sandiwara pertunjukan
Untuk apa dipilih jika mencoba mengalihkan?
Apa tak punya rasa syukur pada Tuhan?
Genggaman pun tak pernah kekosongan
Bagaimana bisa kau lampiaskan dengan yang tak punya pendirian?
Hanya diriku yang paham akan kenyataan
Ku pendam segala sandiwara penderitaan
Anggapnya tak menghiraukan, tak sekali kira korban
Bagai beling yang melukai tangan
Kau pengusik dalam saban waktu nyaman
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.