[PUISI] Berefleksi

Semarak riuh di kepala sejak kemarin
Katanya kau bebal yang tak bisa diandalkan
Ia caci maki terus hingga jadi terbiasa
Hancur perlahan tak tinggalkan jejak
Barangkali, pilumu butuh cermin untuk berkaca
Ragamu butuh lihat pantulan nyata
Supaya tak kalah dengan riuh-riuh itu
Yang selalu sibuk dengan doktrin amarahnya
Sesekali, kau harus berefleksi
Kenang segala juang di hari kemarin
Segala baik dan buruk yang sudah terlewati
Bukankah pantas diberi apresiasi?
Lawan semua yang lalu lalang di kepala
Buang segala pesimis yang selalu berkecamuk
Ingat-ingat semua keberuntungan kemarin
Semoga ia bisa jadi penolong kala gemuruh datang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.