Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/George Desipris

Berteduhlah
Aku paham kau pejuang hebat
Mampu berdiri di bawah deras hujan
Dua bahkan sepuluh jam

Aku tidak ragu fungsi hati nuraninya
Berlari mempersilahkan pejuangnya
Ke ruang paling hangat miliknya
Tanpa menunggu jatuh raga pejuangnya

Berteduhlah
Nanti kita diskusikan solusinya
Bukan soal mati hati nuraninya
Dia tidak punya jendela, wahai pejuang
Perjuanganmu takkan terlihat
Mengintip pun tidak ada celah
Tidak terlihat tegakmu olehnya
Tidak terasa tulusmu olehnya
Tidak terdengar pekikmu olehnya

Silahkan berteduh
Duduk dan istirahatkan dirimu
Bernafaslah lebih teratur
Tanpa memelukmu
Aku takan selancang itu
Hanya memberimu tempat berteduh
Aku bantu ketuk pintu kesayanganmu
Tiada hujan deras disitu
Malang dia tak acuh akan berlian setangguhmu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team