[PUISI] Bulan yang Lebam Membiru

Bukalah matamu
Pada benderang cahaya bulan
Nan membersamai langkahmu
Hingga tak sudi berkedip
Aduhai, kau pun terhipnotis
Tetapi, tahukah kamu?
Bulan itu selalu berperang
Ditubruk para benda langit
Meteor, asteroid, komet
Dan deru jiwanya sendiri
Hebatnya, bulan tetap kokoh
Berdiri bagai primadona kota
Tersenyum megah ke arahmu
Hingga tak sudi berpaling
Tiada henti di ujung waktu
Namun, tak bisa kah kau sadari?
Rupanya telah lebam membiru
Hatinya bolong melompong
Dan parasnya penuh kerikil
Ya, itulah bulan yang kau kenal
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.



















