[PUISI] Bunga Terindah

Angin membawa kabar duka,
membisikkan dengan berat hati
pada telinga yang tak semua tuli,
mendengarkan hening sambil meraba-raba nurani
mulut yang tak semua bisu,
lantang bersuara satu demi satu
mata yang tak semua buta,
menyaksi arogansi tangan-tangan sesiapa yang keji menyiksa
Tangis langit pecah di Timur
walau telah diseka pada tiap-tiap tetesnya,
oleh sayap-sayap mungil yang murah senyum lagi jelita
Samudra, sungai-anak pinaknya turut berduka
tangisnya pecah di sepenjuru dunia
berpadu dengan amarah yang berpasang-pasang
menerjangi batas-batas daratan
Begitupun mentari, entah sampai kapan ia menahan diri
untuk tak menghangusi seisi bumi
Laun namun pasti, bunga-bunga terindah dipetik hati-hati
pada setiapnya, terukir cerita perjuangan
dengan manis epilog yang tersimpan rapi dalam buku catatan kehidupan
dan di antara puing dunia, jejak pertempuran masih membiru
menyisa rompi bertuliskan "press" warna biru, atau potongan tubuh bahkan sepatu