Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bungkam

ilustrasi termenung (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sunyi menyelimut di ujung lidah
Kata-kata terperangkap tak bernyawa
Seperti malam menelan bintang yang lelah
Diam menjelma bayang nan hampa

Ada pekik yang tak sampai nada
Mengendap di dasar hati yang luka
Dingin menguasai ruang tanpa suara
Hanya detak waktu yang menjadi saksinya

Bibir terkunci, jiwa tetap berseru
Rahasia bertalu dalam kalbu
Namun, siapa peduli pada cerita bisu?
Bungkam adalah senjata bagi yang terpaku

Mungkin nanti keheningan ini tumbuh tinggi
Menjadi pohon yang lantang menyapa pagi
Atau akankah tetap begini?
Layu terpendam di tanah mimpi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Annisa Isnaini
EditorAnnisa Isnaini
Follow Us