[PUISI] Bungkam

Sunyi menyelimut di ujung lidah
Kata-kata terperangkap tak bernyawa
Seperti malam menelan bintang yang lelah
Diam menjelma bayang nan hampa
Ada pekik yang tak sampai nada
Mengendap di dasar hati yang luka
Dingin menguasai ruang tanpa suara
Hanya detak waktu yang menjadi saksinya
Bibir terkunci, jiwa tetap berseru
Rahasia bertalu dalam kalbu
Namun, siapa peduli pada cerita bisu?
Bungkam adalah senjata bagi yang terpaku
Mungkin nanti keheningan ini tumbuh tinggi
Menjadi pohon yang lantang menyapa pagi
Atau akankah tetap begini?
Layu terpendam di tanah mimpi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.