Ada luka yang tak perlu dijelaskan
Ia berbicara dengan caranya sendiri
Dalam diam yang tampak berantakan
Tersimpan harapan yang tetap bersemi

Kadang kata hanyalah pisau yang tumpul
Menggores hati tanpa mengobati
Sedang hening menutup segala celah rapuh
Membiarkan waktu bekerja dengan pasti

Diam bukan tanda kalah atau menyerah
Ia ruang untuk jiwa beristirahat
Seperti Bumi yang pulas tanpa resah
Menunggu fajar membawa cahaya hangat

Di dalam diam, air mata pun reda
Gelombang amarah perlahan teratur
Ada kekuatan yang justru terasa
Saat mulut tertutup namun hati makmur

Diam menyembuhkan dan mengajarkanku
Bahwa keheningan pun bisa bicara
Ia bukan hampa yang membelenggu
Tapi rumah yang mengembalikan jiwa pada makna