[PUISI] Terima Kasih yang Terlambat

Kata itu datang setelah pintu tertutup
Setelah tangan yang berjasa tak lagi ada
Seperti bunga di atas pusara
Indah, tapi tak bisa lagi disentuh
Sering kita lupa mengucap sederhana
Padahal nilainya lebih dari hadiah mahal
Kita menunda sampai semua terlambat
Dan hanya bisa menyesal dalam hati
Terima kasih seharusnya ringan di lidah
Namun, banyak yang menahannya
Hingga akhirnya hanya bergema
Di ruang kosong yang tak berbalas lagi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.