[PUISI] Lilin di Malam Peringatan

Malam ini, ribuan lilin dinyalakan,
satu demi satu, melawan gelap.
Api kecil itu berkisah dalam bisu,
tentang mereka yang berjuang tanpa ragu.
Asap tipis menjelma doa,
naik ke langit, mencari rumah.
Nama-nama pahlawan bergema,
meski tak lagi terdengar di telinga kita.
Oktober hadir dengan wajah tegar,
mengingatkan kita pada darah dan sabar.
Lilin-lilin kecil itu menjadi saksi,
bahwa merdeka bukan hadiah, tapi janji.
Di wajah muda yang menatap api,
terpantul semangat yang tak mati.
Mereka belajar dari nyala cahaya,
bahwa cinta tanah air tak mengenal usia.
Malam terasa hangat meski dingin,
karena setiap lilin adalah hati yang bersyukur.
Cahaya itu mengikat kita,
dalam satu sumpah, satu jiwa.
Dan ketika lilin terakhir padam,
gelap tak lagi menakutkan.
Sebab kita tahu, di balik malam,
ada sejarah yang tetap menyala.