Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bungkam Seribu Kata

ilustrasi menutup mulut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Isak tangis yang tak pernah terhenti
Rasa sakit yang menusuk hati ini
Sesak di dada bagai di ujung kematian
Rasa percaya diri yang mulai runtuh perlahan
Ya, aku pernah berada di ambang kehancuran

Ingatan lama yang menyeruak kembali
Potongan masa lalu yang perlahan datang silih berganti
Luka yang dulu seakan mulai terasa lagi
Penyiksaan dengan dalih kasih sayang yang membuat bulu kuduk berdiri
Tidak! Aku harus mulai menyadarkan diri

Kala aku tak mau bungkam seribu kata lagi
Kala aku sudah berhasil lepas dari jahatnya belenggu kekasih hati
Kala kutatap cermin di depanku
Kala aku berusaha meyakinkan diriku
Ya, semua telah berlalu

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shella Rafika Sari
EditorShella Rafika Sari
Follow Us