Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Cerita Hujan

pixabay

(1)

Seseorang pernah bercerita, katanya hujan datang ketika bumi bersedih

Ada juga yang mengatakan, hujan datang untuk memeluk rindu

Ada pula yang bilang, hujan datang mengundang sendu

 

Tapi buatku... 

Hujan bukan hanya tentang kesedihan

Hujan bukan sekadar merindu

Hujan bukan hanya mengundang sendu

Hujan adalah nyanyian kesedihan yang berbalut rindu mengundang sendu

Bersatu, menggumpal memanggil luka

 

(2)

Kala hujan datang,

ada yang berdiam lalu menatap

Kala hujan datang,

ada yang berlari berteduh di bawah atap

Kala hujan datang,

ada pula yang telah mengibarkan payung

 

Tapi aku... 

Kala hujan datang, 

Aku tak mencari teduh 

Kala hujan datang, 

Payung pun aku tak butuh

Aku tak takut basah dalam tetesan hujan

Aku tak sekadar menatap, tapi menari di bawah rintik

 

(3)

Sedia payung sebelum hujan hanya klise,

Basah akan tetap datang, walau terus bertahan dalam teduh

Kala hujan datang,

aku datang menyambut luka

Menikmati rindu dalam tetesan hujan

Membiarkan diriku basah dalam tiap tetesannya yang bercumbu mesra dengan bumi... 

 

(4)

Jika musim penghujan telah tiba

Sudah saatnya aku melepaskan air mata

Menumpahkan kesedihan dalam dada

Aku tak butuh payung kala hujan

Aku tak harus takut pada badai

Karena hidup bukan tentang menunggu badai berlalu

Jangan habiskan waktumu dalam penantian akan redanya hujan

Hidup bukan tentang terus berjalan bersama payung untuk berlindung

Ada kalanya hidup membiarkanmu belajar basah dan menari dalam hujan untuk menyambut bahagia

 

 

Jakarta, 23 Juni 2020

©Chesamstory 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us