Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Cerita Kala Itu

Pixabay.com

 

Aku berjalan mencari teduh

Melangkah terseok mencari secuil makanan

Tapi disiram tubuhku; perih, hancur terbakar

 

Tapi aku tetap berjalan

Meski lepuh kakiku disiram jahanam

Letih aku mencari makan

 

Tapi aku tetap melangkah

Meski terseok lemas tak berdaya

Perutku dipenuhi udara: kembung aku

 

Tapi aku tetap mencari

Berharap semoga lekas mengerti...

Mengerti apa itu arti kenyang

 

Sampailah aku di tempat yang kumuh

Bergerumun ras liar sepertiku

Saling serang demi secuil makanan

 

Tapi aku terlalu kecil untuk bersaing

Sudah mutlak: tak kenyang malam ini

Lapar.. lapar.. teriakku

 

Memelas pucat aku pada orang itu

"Aku belum makan malam ini" kataku

Tapi, "huss" katanya: kode pergi untukku

 

Aku sudah tak kuat menanggung beban

Semua mata jijik memandang tubuhku

Penuh dengan cairan dan baunya begitu busuk

 

Kulitku sudah lepuh; terbakar air panas waktu itu

Aku ingin pulang, tapi...

Pulang itu apa dan ke mana?

 

Tak mampu lagi mataku melihat

Lampu-lampu terlihat pudar

Gelap kali ini... pekat

 

Saat ini aku pasrah pada sang esa

Semoga disana ada teduh yang sejuk

Berlimpah ruah makanan

 

Saat ajal menjemputku

Aku bertanya-tanya

Apa itu rumah? Apa itu kenyang?

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us