Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Detik Pun Dikorupsi

ilustrasi jam (pexels.com/Pixabay)

Acapkali mewajarkan nanti
Cuma lima detik,
lalu kebablasan
Terlena dalam nyaman yang fana
Melukis diri yang enggan dikritik

Bukankah ini tanda merugi?
Tatkala manusia lain lari menggapai mimpi
Masihkah membiarkan rasa itu abadi
Mengabaikan peluang dengan dalih berulang

Ini kejahatan tersembunyi
Membiarkan sesal kemudian
Malas hanyalah kata sifat
Lawan atau membiarkan, semua ada di tangan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atul Hamdalah
EditorAtul Hamdalah
Follow Us