Tak pernah tumbuh
Dengan seribu isi kepala gaduh
Lidahmu terlalu lelah mengaduh
Sengaja membuat egomu tertuduh
Apa kabar memori usang?
Membiarkan tetap berkelindan
Tumbuh di bawah naungan hari kemarin
Bersinar redup dalam temaram
Kau tetap menjadi pecundang
Atas masa yang terlewat
Garis luka tak terawat
Bersama masa yang terikat
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Di Bawah Naungan Kemarin
ilustrasi merasa sedih (pexels.com/Hichem Deghmoum)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us