[PUISI] Di Mana Bahagia?

Sang pemilik darah membara terus meratap
Usia belia kaya keluhan
Cemas merenung di hadapan setumpuk kertas
Mengobral moral demi angka-angka
Tuan, Puan, di mana bahagia?
Damailah yang banyak membaca
Damailah yang banyak berucap doa
Damailah yang sudah menemukan dirinya sendiri
Hingga masa menjadi saksi asa
Hingga lamunan mengasah jiwa
Hingga penyesalan bukan sebuah siksa
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.