Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Dia

Unsplash/Lucas Ludwig
Unsplash/Lucas Ludwig

Kau bilang
Lampu-lampu kota membuatnya gemilang
Mengagumi setiap incinya, kemudian menghilang
Kau bertutur
Waktunya saja yang berbentur
Hingga perasaannya tak bisa diatur

Aku menimpali
Kau salah sekali
Bukan karena semesta yang ikut menjejali
Hanya saja dia tak pernah menyesali

Lihat dia
Duduk anggun bersama pria
Bercanda, tertawa ria
Sementara kau di sini menunggu sia-sia

Bukan ingin mencampuri
Namun tampaknya kau makin jeri
Bisa saja kau sedang menghitung hari-hari
Kapan dia sedia lagi saling memberi

Tapi…

Pernahkah kau lihatku di sini?
Yang menimbang risiko dengan berani
Pernahkah kau menoleh?
Sekadar mendengarku berceloteh

Rumpun padi sore itu pun tahu
Kau tak mencintaiku
Kau hanya perlu bahu

Dan aku benci dia

Pun segala ceritamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Mega Intan Wulandari
EditorMega Intan Wulandari
Follow Us