[PUISI] Diolok-olok Takdir

Aku adalah bebatu yang melayang di gulitanya semesta
Entah hendak menghantam apa
Atau diledakkan oleh apa
Geraknya seolah berarah
Tapi apa sejatinya arah di sebuah ruangan yang hampa?
Ia hanya menurut tanpa turut
Memasrah diolok-olok takdir
Dalam sunyi yang tak berakhir
Aku adalah keras yang mudah disetir
Pemilik raga yang tak pernah berhak atas pikir
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.