Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Diriku dan Kita yang Telah Lalu

ilustrasi berbaring di lantai dalam gelap (pexels.com/Alan Cabello)
ilustrasi berbaring di lantai dalam gelap (pexels.com/Alan Cabello)

Aku terbaring meraung dalam gelap
Di antara buaian mimpi yang merindu lelap dan realitas yang terserak
Gelak hanya pelarian sesaat, nyatanya aku masih kalap
Melihat dunia yang bergerak cepat

Aku bukan satu-satunya, selalu ada kau di baliknya
Menghuni pada bagian terdalam kepala dan hati yang selalu didera, meski kau pun sama repotnya

Maafkan kata-kataku yang tertahan, yang masih sulit terucapkan
Menjadi sesuatu yang mungkin salah diinterpretasikan
Tak ada lagi yang bisa diibaratkan
Hanya diri dalam gelap yang meledak sendirian

Sesungguhnya aku bertekuk lutut untuk semua waktu yang kita habiskan bersama
Jika bukan seperti yang telah lalu,
Mau bagaimanapun tetaplah menjadi diri yang sama
Di manapun tempatnya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Desi
EditorIrma Desi
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction
ilustrasi patung malaikat

[PUISI] Himne Malaikat

18 Sep 2025, 20:48 WIBFiction