[PUISI] Doa di Balik Nasi Dingin

Nasi yang dingin di piring adalah saksi bisu
Tentang hari-hari yang dijalani dengan perlahan
Tentang harapan yang tertunda dan mimpi yang kaku
Tentang tubuh yang lelah menunggu perubahan.
Namun engkau tetap makan, meski tanpa gairah
Karena hidup masih memintamu untuk bertahan
Setiap suap adalah doa yang tak sempurna
"Ya Tuhan, biarkan esok lebih baik dari kemarin yang penuh luka."
Dan dalam keheningan itu, engkau menemukan kebenaran
Bahwa makan adalah syukur, meski kecil dan sederhana
Bahwa bertahan adalah bentuk keberanian
Dan masih ada cahaya, meski redup, di ujung jalan yang kelam dan berliku tanpa nama.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















