[PUISI] Ekor Putri Duyung

Kau bilang umur kita masih panjang
Tanpa terlihat olehku cangkang hati yang hancur dalam kepalan jemari elokmu
Terurai bersama pantulan mata birumu
Kau bilang cintamu selalu abadi
Namun, jejakmu menjauh pergi
Menyisakan lengkungan pasir yang tersapu oleh butiran air asin
Terjatuh dari pipiku yang memilu
Kau bilang kita dapat terus bermimpi
Namun, aku masih tertidur di tepi pantai ini
Sementara kau tersenyum menimang buah hati
Di halaman belakang rumah bertingkat tinggi
Kau bilang selamanya adalah akhir dari kita
Ya, kini aku telah terbangun dari tidur panjang
Kau merelakan ekormu dan menjadi putri sesungguhnya
Dan aku, fragmen masa lalu yang tak segan kau binasakan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.