[PUISI] Fatwa Menjelang Subuh

Suara lantang pengeras suara di surau mulai terdengar menerobos dengkuran manusia-manusia yang masih bersembunyi dalam tudungnya
Jam menunjukkan pukul tiga
Seorang jiwa terbangun
Sembari memegang secarik kertas dan pena
Menulis apa yang sedang bertengger di kepalanya
Akhir-akhir ini jiwanya sulit tidur
Malam digerogotinya makin sungkur
Akhir-akhir ini matanya makin membengkak
Air mata mengalir makin berderak-derak
Akhir-akhir ini hatinya makin susah diatur
Keinginannya banyak yang keluar dari jalur
Akhirnya kepalanya jadi bingung
Fatwa apa yang harus digantung
Ini menjelang subuh
Bahkan embun udara mengembuskan ejaan namamu dalam pikirku
Keputusan demi keputusan telah dirangkumnya dalam kepala
Hanya saja Ia mulai ragu
Akankah fatwanya benar atau salah
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.