Hari ini kemarau begitu kejam
Gersang dan panasnya membakar kelam
Tiupan angin kencang berisi pesan alam
Ini bukan badai, bukan pula malapetaka
Barisan makhluk hijau sedang gelisah
Ranting-rantingnya bergoyang resah
Daun-daun muda tak lagi basah
Kering, kuning, layu, dan jatuh terpisah
Kerumunan makhluk kecil tak kasat mata
Menggerogoti daun-daun muda
Menghisap endapan air hingga tak tersisa
Ternyata ulah mereka, pohon-pohon tak punya kuasa
Dahulu, makhluk hijau itu sahabatku
Menemani dan merengkuh hari-hari burukku
Menampung setiap tetesan air mataku
Namun, kini ia telah mati mendengar keluh kesahku lagi