[PUISI] Luluh

Tuan,
Aku kian jenuh penuh keluh
Sebab rasa yang jatuh berujung tanpa acuh
Tak kunjung dirimu berlabuh
Mencipta tatap yang saling merengkuh
Mendekap detak yang kian bergemuruh
Menggapai lengan tuk mengecap sentuh
Pula bersikukuh
Pada rasa yang tak akan runtuh
Bilamana dirimu kan bersauh merangkai utuh?
Aku,
Menanti dengan kasih tersuguh
Sungguh-sungguh
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.