Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Harapan yang Runtuh

ilustrasi rindu (pixels.com/Andrew Neel)
ilustrasi rindu (pixels.com/Andrew Neel)

Desir darah dan benak menyisir masa itu,
deret hari yang dihiasi harapan emas
diiringi untaian doa dan peluh kegigihan.

Semesta menyeleksi deret itu,
beberapa serpihan harapan tertuang nyata,
sebagian lainnya rontok dan menguar
lenyap entah kemana?

Detak jarum jam yang tiada lelah
berderap menjalankan titah suci-Nya
mengajarkan bahwa apapun harapan
haruslah membentangkan hati seluas samudra

Rontok runtuhnya harapan tiada sia-sia
selagi langkah tiada lelah meski hati terbelah
tangan harus setia menengadah
kelak akan diganti yang lebih indah

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction