Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hawa Hidup

ilustrasi cinta (pixabay.com/aalmeidah)

Hampir aku mati rasa, aku hampir mati cinta
Bila tidak segera berjumpa denganmu belahan jiwaku
Rintih-rintihan luka, membelenggu sebagian jiwa
Mengikat seluruh sukma hingga seperti terbenam gulita

Lemah lunglai runtuh hati ini
Senyap sepi tanpa suara ramai
Semua luka kurasa tertawa dengan sinisnya

Remuk redam penuh dendam tiap malam
Sayatan tangisan tiada hanya bergumam namun menghunjam
Duka lara nestapa melebur dalam-dalam

Namun, segala hingar-bingar kecewa sekejap sirna
Dengan setia engkau akhiri segala derita
Jiwa tanpa makna telah purna
Lahir racikan asmara bertajuk juwita

Aku kagum akan semua rindumu
Aku takjub akan cinta dan kasihmu
Dirimu adalah hawa hidupku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riza AA
EditorRiza AA
Follow Us