[PUISI] Hawa Hidup

Hampir aku mati rasa, aku hampir mati cinta
Bila tidak segera berjumpa denganmu belahan jiwaku
Rintih-rintihan luka, membelenggu sebagian jiwa
Mengikat seluruh sukma hingga seperti terbenam gulita
Lemah lunglai runtuh hati ini
Senyap sepi tanpa suara ramai
Semua luka kurasa tertawa dengan sinisnya
Remuk redam penuh dendam tiap malam
Sayatan tangisan tiada hanya bergumam namun menghunjam
Duka lara nestapa melebur dalam-dalam
Namun, segala hingar-bingar kecewa sekejap sirna
Dengan setia engkau akhiri segala derita
Jiwa tanpa makna telah purna
Lahir racikan asmara bertajuk juwita
Aku kagum akan semua rindumu
Aku takjub akan cinta dan kasihmu
Dirimu adalah hawa hidupku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.